Lazada.co.id

lazzada

Monday, November 19, 2012

Linux versus Windows

Sampai saat ini jumlah pemakai sistem operasi Windows masih menduduki peringkat pertama di seluruh dunia. Berdasarkan data statistik dari w3schools.com/browsers/browsers_os.asp sistem operasi Windows masih memimpin sebagai sistem operasi paling populer sejagat, diikuti Mac dan Linux di posisi ketiga. Termasuk pula di Indonesia, sistem operasi Windows menguasai 97% pangsa pasar software.



Hal yang mengejutkan disampaikan oleh Presiden Microsoft Indonesia Andreas Diantoro seperti yang dikutip dari http://www.tempo.co/read/news/2012/11/08/072440435/86-Persen-Software-Microsoft-di-Indonesia-Bajakan, sebanyak 86% pengguna sistem operasi windows di Indonesia menggunakan software bajakan. Tentu saja ini merupakan hal yang memalukan. Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa pembajak. Akankah kita mnejadi bangsa pembajak selamanya? Tingginya angka pembajakan ini kemungkinan disebabkan oleh mahalnya harga sistem operasi Windows asli.

Sistem pendidikan yang ada di Indonesia tidak mengajarkan kita untuk menggunakan software-software berbasis open source (Linux). Padahal kalau kita menggunakan software-software open source ada beberapa keuntungan yang bisa kita nikmati, diantaranya kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian software, karena software opensource dapat kita dapatkan secara langsung di internet. Dan kita diperbolehkan untuk menggunakan, memodifikasi serta menyebarluaskan dengan mencantumkan pemegang hak cipta. Kita cukup mengeluarkan biaya koneksi internetnya saja. Biaya yang seharusnya kita gunakan untuk membeli software bisa kita alihkan untuk memberi beasiswa, membangun gedung sekolah rusak dan lain-lain. Dengan menggunakan open source software tidak perlu ada anggaran untuk pengadaan software, mungkin ini yang dihindari oleh pejabat di Indonesia. Karena kalau tidak ada anggaran pembelian software berarti tidak ada lahan korupsi.

Dengan menggunakan open source, kita bisa melakukan modifikasi software yang akan melatih kreativitas kita. Toh sekarang tipe file open source hampir semuanya kompatibel dengan tipe file windows. Misal, kita mengetik menggunakan Libre Office ataupun Open Office menghasilkan file dengan tipe .odt, tipe file ini dapat kita buka dengan mudah pada Microsoft Office.

Open source software menawarkan berbagai macam software yang bisa kita dapatkan dengan mudah pada repositori. Pada sistem operasi linux misalnya, tersedia berbagai macam distribusi linux yang bisa kita gunakan. Pada setiap distribusi linux kita bisa memilih software ataupun package yang akan diinstal di komputer kita. Misalnya aplikasi pendidikan, teknik, jaringan dan sebagainya. Tentu saja kita tidak perlu membayar untuk menggunakan software itu semua. Kita cukup membayar biaya koneksi internetnya saja. Kita tidak perlu menyimpan master software di hardisk seperti yang kita lakukan ketika menggunakan sistwm operasi Windows. Karena master software sudah tersimpan pada repositori, jika kita ingin menginstalnya kita cukup mencarinya di repositori.

Terdapat bermacam-macam distribusi atau distro linux, ada Ubuntu, OpenSUSE, Mandriva, CentOS dan lain-lain. Pada setiap distro sudah terdapat sistem operasi beserta aplikasi-palikasi lainya, misal pengolah kata, spreadsheet, pemutar musik, pemutar video dan lain-lain. Hal ini yang tidak kita dapat kan di sistem operasi berbayar (closed source). Kita harus menginstal aplikasi-aplikasi lain sendiri-sendiri.   

Ada yang beranggapan menggunakan Linux berarti comandnya berbasis teks, sehingga susah digunakan, susah dihafalkan. Justru di Linux kita diberikan kebebasan mau menjalankan command berbasis teks atau berbasis grafis. Hampir semua distro linux sekarang berbasis grafis. 

Tidak ada alasan untuk tidak mencoba sistem operasi linux. Mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri mari membudayakan open source untuk kehidupan yang lebih baik.


No comments:

Post a Comment